Rabu, 16 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AKUATIK



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AKUATIK
SEMESTER GANJIL 2015/2016
KELAS B / PRODI MSP





OLEH :

UMBU DOMU WORA
NIM. 14380085
KELOMPOK I








FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA
KUPANG
2015






1.    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam pelaksanaan praktikum mikrobiologi akuatik ini yaitu :
1.      Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pengujian mikrobiologi dan mengerti cara-cara menggunakannya.
2.      Mengetahui alat dan cara sterilisasi alat dan bahan pada pengujian mikrobiologi.
3.      Mengetahui cara pengenceran pada pengujian mikrobiologi.
4.      Peserta dapat menguji kualitas air berdasarkan kehadiran bakteri E. coli.

2.    Alat dan Bahan Praktikum
2.1    Alat Praktikum
Adapun alat dan yang dipergunakan dalam melaksanakan praktikum ini, yaitu :
No.
Nama Alat
Fungsi
Gambar
1.
Pipet Ukur
Untuk mengukur larutan
2.
Erlenmeyer
Untuk pencampuran bahan dan larutan

3.
Gelas Ukur
Untuk mengukur bahan kimia (cair) dan larutan

4.
Bunsen
Untuk membakar pipet, jarum ose dan tabung reaksi pada pengujian kualitas air

5.
Cawan Petri
Untuk menumbuhkan bakteri

6.
Rubber Bulp
Membantu dalam pengambilan sampel menggunakan pipet

7.
Tabung Durham
Menganalisis pembentukan gas pada pengujian E. coli

8.
Jarum Ose
Untuk menggores sampel yang di ujikan

9.
Gelas Beaker 100 ml, 250 ml dan 600 ml
Untuk mengukur bahan dan larutan

10.
Pinset
Untuk menjepit sampel
11.
Rak Tabung Reaksi
Untuk menyimpan tabung reaksi

12.
Tabung Reaksi
Untuk menganalisis sampel

13.
Mortal dan Alu
Untuk menghaluskan sampel

14.
Pipet Tetes
Untuk mengambil sampel atau larutan

15.
Kaca Obyek
Untuk menyimpan sampel yang diamati

16.
Cover Glass
Untuk menutup sampel pada kaca obyek

17.
Oven
Untuk sterilisasi alat yang digunakan

18.
Hot Plate
Untuk sterilisasi media yang digunakan

19.
Mikroskop Binokuler
Untuk mengidentifikasi bakteri

20.
Inkubator
Untuk menginkubasi/menumbuhkan bakteri

21.
Autoklaf
Untuk mensterilkan alat dan bahan

22.
Laminary Air Flow
Untuk menginokulasi bakteri


2.2    Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam melakukan pengujian kualitas air ini yaitu, antara lain :
No.
Nama Bahan
Fungsi
Gambar
1.
Sampel Air cuci pakaian
Sebagai bahan uji



2.
Lactos Broth
Sebagai media uji pendugaan pada bakteri

3.
Eosin Methylen Blue Agar
Sebagai media uji penguatan pada bakteri

4.
Alkohol 70%
Untuk mensterilkan alat pada pengujian

5.
Aquades
Sebagai bahan pencampur media

6.
NaCl
Sebagai bahan pencampur media






3.    Prosedur Kerja
1.    Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pengujian.
2.    Alat-alat dicuci hingga bersih.
3.    Alat-alat yang telah dicuci disterilisasi dalam oven pada suhu 121°C.
4.    Setelah alat-alat sudah selesai disterilisasi kemudian didinginkan.
5.    Siapkan bahan-bahan Lactos Broth yang digunakan kemudian homogenkan menggunakan hot plate.
6.    Simpan Lactos Broth pada inkubator selama 1 x 24 jam.
7.    Air sampel diambil dilokasi yang telah ditentukan.
8.    Air sampel yang diambil dipindahkan ke tabung Erlenmeyer 250 ml.
9.    Gunakan pipet volumetrik/pipetor untuk mengambil sampel air laut kemudian pindahkan ke tabung reaksi yang telah diisi dengan aquades.
10. Setelah itu tutup kembali tabung reaksi menggunakan kapas dan bungkus dengan alumminium foil.
11. Masukan dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 2 x 24 jam (48 jam).

4.    Hasil dan Pembahasan
Bakteri dianalisa mengunakan metode MPN (Most Probable Number). Metode ini bertujuan untuk mendeteksi apakah ada bakteri E. coli yang telah mengkontaminasi perairan dan hasil perikanan.
Cara pengujian menggunakan metode MPN dilakukan dengan cara siapkan media LB dengan perhitungan LB yang dibutuhkan untuk 9 tabung reaksi sebagai berikut :
LB yang dibutuhkan           = 9 x 8 mL LB
                                    = 72/1000 mL x 13 gr
                                    = 0,936 gr LB
            Setelah selesai perhitungan, kemudian ukur LB yang dibutuhkan. Campurkan LB dengan Aquades lalu homogenkan dengan menggunakan Hot Plate. Ambil LB sebanyak 8 ml lalu masukan LB kedalam masing-masing tabung reaksi. Setelah itu masukan tabung durham.
            Sterilisasi media LB menggunakan autoclaf dengan suhu 121°C selama 15 menit.
            Cara pengujian sampel air dilakukan dengan :

1.     Uji Pendugaan
Siapkan 3 grup tabung reaksi sebanyak 3 seri tabung lalu berikan label pada masing-masing tabung reaksi. Ambil sampel air dari dalam Erlenmeyer menggunakan pipetor sebanyak ±2 ml kemudian masukan dalam tabung reaksi pada group 1. Lakukan langkah tersebut pada semua tabung reaksi. Inkubasi menggunakan inkubator selama 48 jam dengan suhu 37°C.
Bakteri akan tumbuh pada media LB apabila media LB berwarna keruh dan menghasilkan gelembung udara sebanyak 2/3 tabung.
Pada praktikum, media LB yang digunakan dalam uji pendugaan bakteri tumbuh hanya pada tabung reaksi grup 1 dan grup 2 (positif E. coli) sedangkan untuk tabung grup 3 negatif E. coli. Sehingga didapati formasi tumbuh bakteri pada media uji LB, sebagai berikut :
Air Laut dibelakang Hotel Kristal              = 3.0.0
Air bekas Cucian                                         = 3.3.0
Air Laut dibelakang Hotel On The Rock  = 1.0.0

            Bakteri yang tumbuh pada media LB harus dilakukan pengujian lanjutan karena bakteri yang tumbuh belum tentu jenis E. coli namun bakteri Coliform. Uji lanjutan yang dilakukan yaitu uji penguatan untuk membuktikan jenis bakteri yang tumbuh pada media LB.

2.     Uji Penguatan
Siapkan media EMBA dengan perhitungan sebagai berikut :
EMBA yang dibutuhkan     = 45 mL /1000 mL x 36 gr
                                                = 1,62 gr EMBA
Ukur EMBA yang dibutuhkan kemudian homogenkan EMBA menggunakan hot plate, lalu tuang kedalam cawan petri dan diamkan hingga dingin.
Ambil bakteri pada uji pendugaan yang tumbuh pada media LB dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan dengan memanaskan pada lampu Bunsen. Kemudian gores pada media EMBA secara zig-zag. Setelah selesai melakukan penggoresan, lalu inkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.
Hasil positif tumbuh bakteri E. coli apabila media EMBA berubah warna dengan karakteristik warna hijau atau merah metalik.
Pada saat pengujian bakteri yang tumbuh mengindikasikan hasil positif dengan karakteristik warna hijau dan metalik. Jumlah bakteri yang tumbuh pada media EMBA yaitu sebanyak :
10-1     = 10 koloni
10-2     = 3  koloni
10-3     = 3  koloni
Formasi tumbuh bakteri pada setiap kelompok pengujian yaitu sebagai berikut :
Air laut dibelakang hotel kristal
10-1     = 10 koloni
10-2     = 25 koloni
10-3     = 24 koloni


Air bekas cucian pakian
10-1     = 10 koloni
10-2     = 3  koloni
10-3     = 3  koloni

Air laut dibelakang hotel on the rock
10-1     = 4 koloni
10-2     = 3 koloni
10-3     = 3  koloni

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada hasil uji penguatan yang mencirikan hasil positif yaitu perubahan warna pada media EMBA menjadi hijau metalik dengan menggunakan sampel air laut dibelakang hotel kristal telah tercemar oleh bakteri E. coli. Hal ini dikarenakan pembuangan limbah hasil olahan dari hotel kristal langsung bermuara ke laut dibelakang hotel sehingga memungkinkan untuk tumbuhnya bakteri E. coli pada perairan disekitar belakang hotel kristal.

5.    Jawaban Pertanyaan
1.      Mengapa dalam pengujian mikrobiologi dilakukan dalam laminary air flow?
2.      Apakah beda antara autoklaf dan oven dalam hal penggunaannya pada proses sterilisasi?
3.      Mengapa ada pembedaan sterilisasi pada penyiapan pengujian mikrobiologi?
4.      Mengapa dalam pengenceran digunakan angka 10-1, 10-2 dan seterusnya?
5.      Mengapa EMBA digunakan sebagai media seleksi pada pengujian E. coli?
6.      Sebutkan karakteristik E. coli jika ditumbuhkan pada uji biokimia :
a.     Fermentasi karbohidrat
b.     Katalase
c.      Oksidase
d.     Uji IMVIC

Alat : autoklaf, oven, erlenmeyer, cawan petri, pipet volumetric, tabung reaksi, pipetor, rak tabung, kapas, aluminium foil, plastik wrapping, NaCl, aquades.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar